TraventureMan di Green Canyon, Pangandaran, Batu Hiu dan Batu Karas

Adventure & Travelling Green Canyon

4 episode berturut-turut Traventure Man sudah tayang bulan ini di MNCTV Food and Travel Channel 98 setiap Minggu pukul 20.00 WIB. Saksikan Kita!!

Paket Wisata Pantai Batu Karas sorganya para peselancar di Pangandaran

Open Trip Pangandaran Green Canyon

3 hari 2 malam, 4 destinasi 6 aktivitas di alam bebas, 4 kali makan 1 malam menginap di Batu Karas.

Paket Wisata Body Rafting Green Canyon Pangandaran Hemat dan Murah

Green Canyon Body Rafting

Ayo coba tantangan pengarungan sungai di Green Canyon atau Gua Citumang bersama keluarga dan kawan.

Explore Green Canyon

Explore Pangandaran

11.11.2018

Villa Woody - Kampung Modern di Pangandaran

woody villa  green canyon pangandaran
Villa Woody Pangandaran, adalah tempat yang sempurna bagi Anda untuk benar-benar bersantai dan merasa di rumah sendiri, Kami di sini untuk Anda dan keluarga Anda untuk menghabiskan liburan. Woody villa adalah akomodasi yang sangat cocok untuk berkumpul dengan keluarga, memiliki desain pedesaan modern yang terletak di parigi, akses mudah dan dekat dari pusat kabupaten Pangandaran area dengan Pasir Putih (Cagar Alam), Batu Hiu, Green Canyon, Batu Karas, Madasari, Bukit Pepedan, Citumang, Batu Lumpang, atau Green Santirah.

Detail Akomodasi Villa Woody Pangandaran

Villa Woody dibangun diatas lahan dengan luasan area sekitar 1.500 m2 dan berdiri diatas danau buatan, mempercantik suasana sekaligus sebagai wahana bermain air. Berikut beberapa informasi selengkapnya:

Kapasitas: 30-35 orang
Tipe Properti: Private Villa
Kamar Tidur: 2 kamar besar
Tempat TIdur: 2 bed King Size
Extra Bed: tersedia 26 extra bed
Kamar Mandi: 2 kamar mandi dalam, 1 kamar mandi luar

villa woody pangandaran woody villa pangandaran

Fasilitas Villa Woody Pangandaran

Family Room: 1 ruang
Karaoke Room: Yes
Mini Bar: Yes
Televisi: 2 TV
Air Conditioner Yes
Free Wifi: Yes
Kitchen: Yes

BBQ Equipment: Yes
Cano / Kayak: 2 kano (single and double)
Parkir Luas: 6-8 Mobil atau 2 Medium Bus

fasilitas kamar di woody villa bermain kano di woody villa pangandaran

Harga Sewa Villa Woody

Villa Woody disiapkan untuk bisa disewa sebagai penginapan untuk keluarga kecil atau rombongan besar, termasuk untuk acara atau event bagi kantor atau perusahaan Anda dengan biaya sewa sebagai berikut:

Penginapan

Private Villa IDR 2.000.000 /night: two king sized bed for 4 adult
1 Room IDR 1.000.000 /night for 2 adult
Extra Bed IDR 100.000/bed

Wedding Venue | Event | Big Group

Wedding Venue IDR 10.000.000 / 3 night include 75 chair
Prewedding IDR 300.000 / 5 hours include room make up
Event IDR 1.000.000 / 12 hours
Big Groups IDR 4.600.000 / 1 night include 26 extra bed and all facilities

pintu gerbang villa woody

Informasi dan Reservasi

Check In: 13.00 WIB
Check OutL 12.00 WIB

Aris Kusmawan
+62 85-361-300-500
www.villawoody.my.id
info@gogreencanyon.com

Woody Villa Video



Lokasi Villa Woody dari Pangandaran

Judul: Villa Woody - Kampung Modern di Pangandaran; Ditulis oleh Explore Pangandaran; Rating: 4.9 dari 5
open trip explore bromo

10.28.2017

Yang Perlu Anda Catat Sebelum Berwisata di Green Santirah


Wisata Santirah atau Green Santirah, adalah destinasi baru dari desa Selasari, Parigi, Pangandaran dan tidak butuh waktu lama langsung populer dengan aktivitas River Tubing menyusul saudara tuanya Green Canyon dan Body Raftingnya. Sebelum akhirnya Anda dan rombongan memutuskan berwisata di Santirah, simak catatan penting berikut sekiranya bisa menjadi panduan dan informasi yang berguna untuk mematangkan rencana wisata Anda.

1# Tidak Jauh dari Pangandaran atau Green Canyon



Green Santirah adalah bagian dari wilayah desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Dari pantai Pangandaran, dengan kendaraan roda empat dapat tempuh ± 1 jam perjalanan atau dengan jarak 24 kilometer. Jarak termpuh dari Green Canyon pun tidak jauh berbeda dengan Pangandaran, karena posisi Santirah berada ditengah antara Pangandaran dengan Green Canyon.

Baca Juga: Rute Perjalanan dari Jakarta ke Pangandaran

2# Tiga Hari Adalah Waktu Yang Cukup

Jika datang dari Jakarta atau Yogyakarta, Merencanakan wisata ke Green Santirah, Anda bersama rombongan akan melakukan perjalanan jauh dan panjang. Minimal akan menghabiskan 8 (delapan) jam perjalanan jika menggunakan kendaraan darat, dari Jakarta cenderung bisa lebih lama lagi hingga 10-12 jam.
Khusus Anda yang menggunakan mobil pribadi, perlu mempertimbangkan sopir cadangan agar bisa saling bergantian jika lelah dalam perjalanan. Pentingkan keamanan dan kenyamanan karena tujuan kita saat ini adalah untuk berwisata
Berangkat Jum'at malam dan berakhir pada Minggu siang adalah waktu yang optimal untuk berwisata di Pangandaran dan Green Santirah. Namun jika menggunakan transportasi udara, Anda bisa perlu waktu dua hari saja, layanan penerbangan satu-satunya dari Susiair, melayani jalur penerbangan dari Bandara Halim Perdana Kusuma - Nusawiru Pangandaran setiap harinya.

curug tirai di wisata santirah

3# Waktu Yang Tepat adalah Hari Biasa, Pagi dan Awal Musim Hujan

Jika Anda membawa rombongan besar, 50 orang keatas lebih baik memilih waktu hari kerja (senin-jumat) bukan weekend (sabtu-minggu) apalagi high season atau liburan hari besat dan sekolah. Anda bersama rombongan tidak perlu antri dan bergantian menggunakan perlengkapan river tubing yang terbatas.

Namun jika terpaksa tidak ada pilihan lainnya, gunakan waktu paling pagi. Udara pagi yang bersih dan badan masih terasa fit untuk menghadang dinginnya air sungai Santirah. Dengan memilih waktu paling pagi juga terhindar harus antri atau bergantian menggunakan tubing.

Khusus pencinta adrenaline, yang butuh lebih dari sekedar aktivitas river tubing. Debit air sungai Santirah akan maksimal saat musim hujan. Anda akan bisa merasakan meluncur deras di jeram-jeram Santirah secara maksimal. Untuk musim dan debit seperti ini sebaiknya tidak melibatkan anak-anak, demi keamanan.

menembus lorong gua-goa di sungai green santirah selasari

4# Jomblo, Jangan Datang Sendiri Baiknya Berkegiatan Bareng Rombongan

River Tubing di Green Santirah hakekatnya adalah kegiatan kelompok (team), meskipun river tubing sebagai perlengkapan personal atau perorangan. Dari titik start hingga finish, semua melakukannya secara bersama-sama bahkan tidak diperkenankan untuk melaju sendirian tanpa pengawasan pemandu atau lepas dari rombongan.

Yang bikin seru bukan hanya tantangan dari riam dan jeram di sungai Santirah, anggota kelompok juga turut menyumbang dan bikin heboh selama pengarungan sungai berlangsung. Melaju dan bergerak serentak beriringan bersama, aktivitas river tubing di Santirah juga akan mendorong teman atau keluarga semakin kompak.

riam jeram di river tubing green santirah

5# Perlengkapan Penting Yang Harus Dibawa

River Tubing adalah aktivitas pengarungan di permukaan air sungai dengan perahu tubing dari ban dalam. Meskipun tubuh para pengarung tidak langsung bersentuhan dengan air sungai, baju yang Anda kenakan pasti basah, jangan lupa bawa baju ganti 1). Pilih baju renang 2) untuk river tubing, atau kenakan bahan yang tidak terlalu tebal dan mudah kering. Jeans tidak direkomendasikan untuk dikenakan pada aktivitas ini.

Kamera underwater 3), jenis pocket atau action cam wajib dibawa jika punya. Saat pengarungan sungai Anda bisa bawa sendiri atau minta bantuan pemandu untuk proses dokumentasi selama berkegiatan.

6# Booking Tiket Sebelumnya Lebih Baik

Beli langsung tiket di lokasi, pastinya tidak ada larangan. Namun lebih baik jika jauh hari sebelumnya pesan secara online melalui marketing kami. Keuntungannya adalah Anda bisa mendapatkan informasi lebih detail hingga pada hari pelaksanaannya.

Judul: Yang Perlu Anda Catat Sebelum Berwisata di Green Santirah; Ditulis oleh GO EXPLORE; Rating: 4.9 dari 5
open trip explore bromo

8.27.2017

Mengarungi 3 Jeram, 4 Gua dan 5 Curug di Green Santirah

sungai santirah yang bening dengan pesona alam unik pangandaran
Green Santirah, destinasi baru yang tidak jauh dari pantai Pangandaran. Anda tidak saja mendapat pengalaman petualangan baru dengan penelusuran riam dan jeram di sungai Santirah dengan aktivitas River Tubing, tapi juga mendapatkan suguhan pesona alam yang unik dari ekosistem karst Pangandaran. Riam dan jeram yang menantang, menerobos gua-gua, dan menikmati keindahan air terjun disepanjang aliran sungai Santirah.
Wisata di Pangandaran, kini tidak saja dikenal hanya dengan pantainya. Sebagai wilayah yang memiliki ekosistem karst, menyimpan segudang pesona dan potensi wisata. Green Santirah salah satu contohnya, Anda mendapatkan pengalaman menantang dengan mengarungi sungai, menerobos gua-gua, menikmati keindahan air terjun dan beberapa bukit untuk selfie di sekitarnya.
river tubing di sungai santirah pangandaran
Menyusuri sungai Santirah dan menembus lorong-lorong gua dengan aktivitas river tubing. Rasakan pengalaman dan petualangan alam yang berbeda, menyusuri sungai dan menembus kegelapan gua-gua di sepanjang aliran sungai Santirah Pangandaran

Green Santirah dari Desa Wisata Selasari Pangandaran

Sungai Santirah, lokasi tepatnya berada di dusun Giriharja, Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Atau sekitar 18 km dari Pangandaran dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 menit menggunakan kendaraan darat. Meski tergolong destinasi wisata baru di Pangandaran dan mulai dibuka untuk umum sekaligus peresmiaannya pada Januari 2014, dan kini sudah mulai dikenal oleh kalangan pencinta kegiatan di alam bebas.
Desa Wisata Selasari, menyebutkan sebagai Satu Desa dengan Sejuta Wisata di wilayah Pangandaran. Green Santirah, Pepedan Hills, Goa Lanang dan Goa Sutra Reregan sebagai destinasi yang sedang dikelola untuk wisata alam dan masih banyak lagi lainnya.
Dengan menggunakan kendaraan pribadi atau paling besar dengan bis ukuran medium, Anda tidak akan kesulitan menuju Sungai Santirah karena sudah banyaknya rambu-rambu penunjuk jalan yang dipasang diantara Pangandaran - Green Canyon. Anda juga bisa mengikuti petunjuk jalan dari google map, tapi jika masih ragu, bisa dijemput dihotel atau dijemput di meeting point yang disepakati sebelumnya.


Body Rafting Green Canyon dan River Tubing Green Santirah

Green Canyon VS Green Santirah, keduanya tidak bisa diperbandingkan atau dinilai mana yang lebih baik, melainkan Green Canyon dan Green Santirah memiliki keunikannya masing-masing, baik tentang pesona alamnya atau aktivitas arung jeram dan riamnya.
Green Canyon dengan sungai Cijulangnya yang memiliki arus sungai yang cukup deras dengan badan sungai yang lebar dan dalam, Body Rafting sebagai aktivitas pengarungan yang cocok dan menantang. Sedangkan Green Santirah memiliki aliran sungai yang lebih tenang dan lebih dangkal, cara elegan mengarunginya dengan perahu karet dari ban atau River Tubing
river tubing di green santirah pangandaran
River Tubing Santirah, masing-masing orang dengan perahu karet ban melakukan pengarungan sungai sepanjang 1,5 km dengan durasi 2 jam
Apa itu River Tubing?, adalah kegiatan mengarungi bebas di permukaan air sungai dengan arus yang tenang menggunakan perahu karet (tubing) dari ban mobil. Tiap orang mendapatkan perahunya masing-masing dan tanpa menggunakan dayung kecuali dengan tangan atau kaki untuk mengayun laju perahu atau menentukan arah. Tiap peserta menggunakan perlengkapan pengaman berupa life jacket atau pelampung serta pelindung kaki dan kepala untuk menghindari benturan dengan dinding dan batu.

Let's Go: Paket Murah dan Lengkap Aktivitas Wisata River Tubing di Green Santirah Pangandaran

River Tubing Green Santirah aman bagi anak-anak dan yang tidak bisa berenang, berbeda dengan aktivitas Body Rafting, semua badan kita masuk ke air sungai, dengan River Tubing semua tubuh kita mengambang diatas tubing (ban), lebih terlindung dan tidak perlu melakukan gerakan berenang untuk melaju dan bergerak. Cukup mengikuti aliran sungai Santirah yang cukup tenang dan aman.

paket hemat green santirah pangandaran river tubing santirah pangandaran paket lengkap
Judul: Mengarungi 3 Jeram, 4 Gua dan 5 Curug di Green Santirah; Ditulis oleh Explore Pangandaran; Rating: 4.9 dari 5
open trip explore bromo

5.24.2016

Jus Honje, Minuman Khas Pangandaran

wisata kuliner pangandaran
Hanya masyarakat Pangandaran yang dikenal baik bisa mengolah Honje menjadi sajian lokal yang unik dan memperkaya resep masakan dan minuman Nusantara. Resep sup ikan khas Pangandaran Pindang Gunung dan minuman segar Jus Honje, keduanya menggunakan bahan dasar rempah Indonesia, Honje atau Kecombrang (etlingera hemisphaerica) yang memiliki cita rasa unik dan berbeda dibanding dengan jus-jus lainnya.
Jus Honje atau Kecombrang. Bunga yang baunya tajam ini ternyata bisa dibuat jus. Rasanya tetap tajam dan masam. Tapi karena digulai, manis jadinya. After tastenya getahnya terasa. Tetap enak!!

Honje, Bunga Dengan Banyak Nama Nusantara

Bagian yang paling dikenal dari Honje adalah bunganya dan di Nusantara dikenal dengan banyak nama-nama lokal. Bunga Kecombrang di Jawa, Honje disebut bunga kencong atau kincung di Sumatra Utara, bongkot di Bali, asam patikala di Kalimantan Selatan, asam cekala di Tanah Karo, jaung di Kalimantan Timur, sedangkan di Malaysia, bunga honje disebut bunga kantan, dan dalam bahasa Inggris disebut torch ginger. Honje juga mempunyai nama latin yaitu Etlingera elatior, dan sinonim lainnya adalah Nicolaia elatior, Alpinia magnifica, , Phaeomeria speciosa, Phaeomeria magnifica, Nicolaia speciosa dan Alpinia elatior.

Honje dan Dunia Kuliner

Lazimnya, rempah khas Indonesia ini bagian bunganya banyak di manfaatkan sebagai bahan campuran atau bumbu masak aneka resep Nusantara. Kuntum bunga ini sering dijadikan lalap atau direbus lalu dimakan bersama sambal.

Di Jawa Barat, kuntum bunga ini seringkali dilalap atau direbus dan dimakan dengan sambal atau sebagai bahan campuran sayur asam dan pepes ikan. Di daerah Banyumas, honje yang dikukus juga dijadikan sebagai bahan campuran pecel. Nasi Megana di Pekalongan juga menggunakan bunga honje yang diiris-iris sebagai bahan campuran urap. Masakan Batak populer, Arsik Ikan Mas, menggunakan honje sebagai bumbu yang sangat penting. Bunga honje juga dapat dimakan sebagai pecal seperti yang sering dilakuan orang-orang di Tapanuli Selatan.

Jus Honje, Pilih Yang Fresh atau Kemasan

Honje yang dijadikan sebagai minuman jus ini berbeda dengan jus yang biasa digunakan sebagai penyedap masakan. Honje yang biasa digunakan untuk masakan biasanya berwarna merah muda, sedangkan honje yang dimanfaatkan untuk minuman jus ini berwarna merah tua atau yang sering disebut dengan nama honje laka.

wisata kuliner pangandaran

Dengan menggunakan honje laka yang berwarna merah tua, maka hasil jusnya akan lebih menarik karena warna minumannya akan lebih merah daripada menggunakan honje yang biasa digunakan untuk masakan yang berwarna merah muda.

Kini, selain tersedia jus honje dalam kemasan, pengembangan lanjutannya adalah sirup honje. Anda bisa bawa sebagai oleh-oleh di rumah atau minuman selama perjalanan dan wisata di Pangandaran.

Kecamatan Mangunjaya adalah penggagas awal dalam pembuatan resep honje sebagai minuman segar dalam kemasan, tapi saat ini sentra pengolahannya sudah menyebar di beberapa kecamatan lain Pangandaran, Kecamatan Parigi dan Cijulang aktif ambil bagian juga dalam pengolahan bunga honje ini menjadi berbagai macam bentuk minuman siap saji.
Judul: Jus Honje, Minuman Khas Pangandaran; Ditulis oleh GO EXPLORE; Rating: 4.9 dari 5
open trip explore bromo

2.20.2016

Sepenggal Kisah Sejarah Pangandaran Jawa Barat

menikmati pesona pagi di pantai timur pangandaran
Desa Pananjung, pada mulanya adalah perkampungan nelayan yang dibuka dan ditempati oleh masyarakat Sunda. Mereka berdatangan ke tempat ini karena alasan yang sama, kemurahan alam dan lautnya untuk memenuhi kebutuhan penghidupannya yaitu ikan. Diuntungkan oleh perairan lautnya yang tenang dan kaya akan sumberdaya perikanannya, gelombang lautnya yang kecil sehingga memudahkan para nelayan mencari ikan.

Diuntungkan oleh kondisi alamnya Pangandaran memiliki semenanjung atau tanjung, daratan seluas 497 ha yang menjorok kelaut yang akhirnya juga berfungsi menghadang laju ombak samudra Indonesia yang kuat. Situasi ini yang menjadikan perairan pantai-pantai di Pangandaran lebih tenang dan landai. Kondisi seperti inilah yang menjadikan para nelayan merasa aman untuk menyandarkan perahunya, masyarakat Sunda menyebutnya dengan "Andar". Tidak hanya nelayan setempat, banyak juga para pendatang yang awalnya sekedar singgah dan istirahat namun akhirnya merasa betah dan menetap di Pangandaran.
Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, atau daratan yang dikelilingi oleh laut di ketiga sisinya atau kebalikan dari Teluk. Tanjung yang luas disebut sebagai semenanjung atau jazirah.
Nama Pangandaran diambil dari "Pangan" dan "Daran", pangan berarti sumber makanan dan daran adalah pendatang. Pangandaran yang awalnya bagi pendatang sebagai tempat bersandar untuk beristirahat, akhirnya menetap dan menjadikan sebagai sumber pangan untuk penghidupannya.

perahu para nelayan yang berubah fungsi menjadi perahu wisata pangandaran jawa barat
Nelayan Pangandaran saat ini tidak saja menikmati keberkahan sumberdaya lautnya, sebagai tujuan populer untuk pariwisata di Jawa Barat para nelayan bisa memanfaatkan perahu penangkap ikannya sebagai perahu wisata khususnya saat musim ikan sedang pasang surut.
Sedangkan makna dari Pananjung, memiliki sejarahnya sendiri, kata Pananjung ini merupakan sebuah gambaran tentang melimpahnya sumber daya alam di daerah tersebut. Dengan arti lain bahwa pantai Pangandaran ibarat surga bagi siapapun yang tinggal di daerah tersebut. “Istilah Pananjung ini dinamai oleh sesepuh terdahulu di Pangandaran, diambil dari bahasa sunda yang bermakna “Pangnanjung-nanjungna” (paling subur atau paling makmur)”.

Sejarah Kerajaan Pananjung

Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Pananjung
Taman  Wisata Alam & Cagar Alam Pananjung saat ini, kerap menjadi salah satu obyek wisata pilihan saat berkunjung di Pangandaran, Para peserta Open Trip dari penjuru Nusantara sedang menikmati pemandangan dan mempelajari hidupan liar di wilayah konservasi.

Pangandaran Saat Ini, Tujuan Wisata Populer Jawa Barat

aktivitas bersepeda unik keliling pangandaran
Berbagai alternatif usaha masyarakat setempat turut terdongkrak akibat aktivitas wisata di Jawa Barat yang semakin kondusif. Masyarakat nelayan kini memiliki banyak alternatif sumber pendapatannya, salah satunya adalah menyewakan sepeda kepada para wisatawan.
Judul: Sepenggal Kisah Sejarah Pangandaran Jawa Barat; Ditulis oleh GO EXPLORE; Rating: 4.9 dari 5
open trip explore bromo

2.18.2016

Penghuni Gua Parat: Landak Jawa yang Sadar Kamera

Landak Jawa di Gua Parat Pangandaran Jawa Barat
Setiap ada kisah tentang "Penghuni Gua" siapa saja yang mendengarnya pasti akan merinding, selalu terkesan dengan cerita horor berbau hantu dan mistik. Tapi kali ini berbeda dengan Penghuni Gua yang satu ini, sudah jinak, lucu juga imut dan selalu menyambut tamu-tamunya dengan ramah dan hangat.

Landak Jawa (Hystrix javanica) adalah mamalia yang unik karena memiliki duri-duri yang keras menutupi kulitnya, yang dipergunakan sebagai pertahanan diri menghadapi pemangsa, duri-durinya bisa berdiri tegak menutupi dan melindungi seluruh tubuhnya yang lunak. Seekor landak mampu menghempaskan duri-duri yang tebal dan kaku itu ke tubuh pemangsa, duri-duri tersebut bisa terlepas dan menancak ke tubuh pemangsa untuk membuatnya jera.

goa parat atau goa keramat di taman wisata alam pangandaran jawa barat
Mulut Gua Parat, dari gua ini anda bisa langsung mengakses pantai pasir putih Pangandaran atau sebaliknya memasuki kawasan Taman Wisata Alam dan Cagar Alam melalui laut dengan perahu wisata
Gua bukanlah rumah aslinya, Landak sebagai binatang pengerat seperti tikus dan kelinci ini umumnya membuat sarang di dalam tanah, memiliki kesanggupan membuat lubang dalam tanah hingga 5 meter dalamnya dan biasanya terdiri dari beberapa lubang, pintu masuk dan keluar dibuatnya terpisah. Di dalam gua Parat, landak-landak ini tidak perlu lagi membuat lubang lagi, mereka memanfaatkan lorong-lorong sempit bentukan asli gua.

Awalnya ada sepasang landak yang mendiami gua Parat di Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Pangandaran, diberi nama dan julukan Joni dan Lince. Rupanya di rumah barunya ini kebutuhan terhadap makanan cukup berlimpah, sehingga sepasang landak ini berhasil berkembang biak menjadi sebuah keluarga uang utuh, terakhir terhitung sudah terdapat 8 (delapan) ekor landak yang sehat dan gemuk hasil keturunan Bapak Joni dan Ibu Lince. Ada yang punya saran untuk nama-nama anaknya?.. *silahkan diisi di baris komentar ya..

Satu keluarga "sakinah" landak-landak penghuni Gua Parat ini sudah sangat akrab dengan para pengunjung dan wisatawan. Mereka tidak takut sama manusia, kebalikannya dengan para pengunjung yang kuatir dengan binatang di kegelapan gua. Sangat dimaklumi karena rata-rata mereka yang datang, ini kali pertama berjumpa dengan sosok landak dari dekat secara langsung, bukan di kandang atau dari layar televisi.
Keempat spesies Landak ini, oleh IUCN Redlist dimasukkan dalam kategori LC (Least Concent atau Resiko Rendah) yang artinya spesies landak ini belum terancam kepunahan. Namun ini tercatat belum dievaluasi lagi sejak 2001. Perlu menjadi catatan ulang bahwa keempat jenis ini termasuk jenis endemik yang memiliki resiko tinggu untuk punah.
Setiap ada yang datang dan dipanggil pasti akan segera keluar dari lobangnya dan berharap ada yang membawa makanan untuk pasangan berikut anak-anaknya. Setiap pengunjung yang diantar oleh Pemandu, akan diinformasikan sebelumnya untuk membawa bekal makanan ringan seperti kacang atau sayuran. Jika diberikan makanan, landak-landak ini sedikitpun tidak gentar untuk mengambil langsung dari tangan, anda tinggal menyodorkan pelan-pelan ke mulut mereka dengan tangan terbuka.

Tidak hanya berani menghadapi para wisatawan, landak-landak ini juga tidak pernah terusik dengan lampu flash dari kamera pengunjung. Mereka akan tetap sibuk dengan makanannya sementara pengunjung bergantian berfoto dengannya. Atau justru mereka sudah nyadar tentang transaksi "makanan untuk foto"??
Landak Jawa banyak ditemukan di hutan, dataran rendah, kaki bukit, dan area pertanian. Makanan Landak Jawa adalah rumput, daun, ranting, akar, buah-buahan dan sayur-sayuran.
Landak-landak tersebut sudah tinggal permanen dan nyaman di dalam gua Parat, dan mulai tergantung dengan makanan-makanan yang dibawa pengunjung. Menurut Kang Diran, Pemandu setempat pihak pengelola juga memberikan makanan secara berkala sebagai tambahan untuk landak-landak yang sudah berkembang semakin banyak ini.

Empat Spesies Endemik Indonesia

jangan lupa membawa penerangan saat masuk goa parat atau goa keramat
Gelap dan Sunyi Abadi, itulah nama lain dari kondisi didalam gua-gua alam atau gua karst di Pangandaran. Membawa penerangan  diwajibkan saat anda memasuki lorong-lorong gua
Menurut catatan Alamenda, Indonesia memiliki 4 (empat) jenis landak endemik dari puluhan jenis landak dunia. Keempat jenis landak tersebut adalah Malayan Porcupine (Hystrix brachyura), Sunda Porcupine (Hystrix javanica), Sumatran Porcupine (Hystrix sumatrae), dan Bornean Porcupine (Thecurus crassispinis).
Endemisme atau Endemik dalam ekologi adalah organisme yang unik pada satu lokasi geografi tertentu, seperti pulau, negara, atau zona ekologi tertentu. Menjadi endemik karena ditemukan hanya di suatu tempat dan tidak ditemukan di tempat lain.

Beberapa Fakta dan Informasi tentang Landak

Di alam, satwa ini bersembunyi di dalam lubang saat siang hari, dan keluar dari lubang persembunyiannya pada malam hari untuk mencari makan. Mereka layaknya tikus suka mengendus-endus tanah dan mondar-mandir di sekitar sarang. Hal ini di maksudkan untuk mendapatkan sumber pakan atau mengantisipasi jika ada bahaya. Apabila dalam keadaan terdesak satwa ini akan menggunakan rambut yang seperti tusuk sate (duri) tersebut yang berperan sebagai pelindung atau sebagai senjata. Sedangkan kaki depan landak selain digunakan untuk berjalan, kedua kaki depan landak berfungsi juga untuk menggali tanah.

Karena termasuk hewan pengerat, maka sering kali Landak memegang batu dan menggerogoti batu itu untuk mengurangi pertumbuhan giginya. Gigi (dentes) pada landak berfungsi untuk memotong dan mengunyah makanannya.
Bagi para petani, Landak dianggap sebagai hama karena sering merusak tanaman sayur di ladang dan persawahan.
Pada saat tidur, Landak biasanya berbaring tengkurap dengan posisi keempat kakinya menyamping dan perut diletakkan di tanah tentu dengan memejamkan matanya.

Bila sedang kawin Landak akan lebih aktif dan agresif, khususnya landak jantan. Ekor landak jantan akan bergerak-gerak dan memutar-mutar ke segala arah di sekitar landak betina. Landak betina cenderung lebih pasif dan jarang bergerak saat kawin, dan hanya sesekali mengikuti gerak landak jantan.

Klasifikasi Landak Jawa

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostoma
Superclassis : Tetrapoda
Classis : Mammalia
Subclassis : Theria
Infraclassis : Placentalia
Ordo : Rodentia
Suborder : Hystricomorpha
Subordo : Hystricomorpha
Infraorder : Hystricognathi
Infraordo : Phiomorpha
Familia : Hystricidae
Genus : Hystrix
Spesies : Hystrix javanica
Judul: Penghuni Gua Parat: Landak Jawa yang Sadar Kamera; Ditulis oleh GO EXPLORE; Rating: 4.9 dari 5
open trip explore bromo
 
View More Posts

Green Canyon Adventure

Travel Story

Testimony